MANFAAT DIKSAR
Diksar atau pendidikan dasar bagi pecinta alam tentu tidak asing bagi 
para penggiat alam terbuka. Diksar adalah sebuah proses yang seharusnya 
di jalani bagi penerus sebuah organisasi penggiat alam bebas. Diksar 
kini seolah menjadi hantu yang menakutkan bagi calon anggota sebuah 
organisasi. Kemudian, perlukah Diksar bagi pecinta alam?
Kita 
sering melihat atau mendengar, banyak pendaki gunung yang tewas ataupun 
hilang karena tersesat saat berkegiatan mendaki gunung. Mengapa hal 
tersebut bisa terjadi? Ternyata hal – hal tersebut terjadi karena 
berbagai hal penyebab. Lalu apabila itu semua telah terjadi, siapa yang 
bertanggung jawab? Tidak ada satupun yang sanggup, bahkan negara pun 
tidak bisa menyediakan fasilitas bagi rakyatnya untuk sekedar menikmati 
alam.
Dari semua itu, apa hubungannya dengan Diksar ( Pendidikan 
Dasar) ? Berikut ini beberapa hal yang ada dalam sebuah Diksar pecinta 
alam.
1. Pembentukan mental dan karakter yang kokoh2. 
Pembentukan sikap rendah hati dan peduli lingkungan3. Pembentukan 
kapasitas ilmu dalam berkegiatan di alam4. Pembentukan kesadaran akan 
rasa kesamaan, kebersamaan, dan kekeluargaan5. Membentuk pribadi yang 
bijak dan beradab
Contoh kecelakaan diatas bisa terjadi pada 
siapa saja. Orang yang profesional sekalipun mempunyai resiko yang sama 
ketika ia menempatkan dirinya di alam bebas. Kita tidak bisa memungkiri 
adanya kehendak Tuhan, namun yang bisa kita lakukan adalah mengurangi 
resiko kemungkinan terjadinya kecelakaan tersebut dari sisi manusianya 
sendiri ( human error ). Menjadi sorotan utama apa saja yang kita 
butuhkan, bukan hanya sekedar fisik dan ilmu.
Memang keduanya 
begitu sangat penting, namun bukan yang terpenting apabila keduanya 
berdiri sendiri – sendiri. Banyak hal yang terjadi selama dilapangan, 
kombinasi dari beberapa elemen yang kita miliki bisa menjadi solusi yang
 lebih baik.
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Diksar
 tidak hanya mempersiapkan skill dalam berkegiatan di alam, namun juga 
sebagai tonggak awal berkembangnya mental dan insting mereka. Akhirnya 
dari kombinasi itu mereka lebih percaya diri, lebih mampu mengukur 
kemampuannya, dan peka terhadap sekelilingnya.
Selalu 
mempertimbangkan akal sehat dan bukan sekedar menuruti hawa nafsu. Bisa 
di katakan bahwa, lebih banyak kecelakaan terjadi di gunung atau hutan 
bukan karena lemah fisiknya, namun karena kurang rasa percaya diri, dan 
hilangnya fungsi seorang pemimpin. Kondisi demikian berlanjut pada 
kacaunya komunikasi antar kelompoknya, ketidakpercayaan pada pemimpin, 
rasa takut yang hebat, hingga hilangnya semangat untuk mempertahankan 
hidup. Disini Diksar memiliki peranan yang amat penting sebelum 
seseorang melangkahkan kakinya di alam bebas.
Apakah Diksar 
adalah pilihan satunya – satunya? Bagaimana dengan seseorang yang 
memiliki pengalaman dan jam terbang yang tinggi haruskah juga melewati 
prosesi ini?
Kita semua sangat setuju dengan kalimat, bahwa 
pengalaman adalah guru yang terbaik, pengalaman dapat lebih menunjukkan 
identitas dan karakter kita. Apalagi seseorang yang memiliki jam terbang
 yang tinggi, secara tidak langsung ia telah mendorong dirinya untuk 
cepat berkembang.
Tidaklah heran bahwa nantinya akan 
tumbuh daya juang yang tinggi dan respon tubuh yang baik saat kondisi 
yang tidak diinginkan. Diksar adalah lompatan awal yang akan di 
hadapinya lagi dengan banyaknya jam terbang. Namun tidak mutlak harus 
dilalui jika ia mampu melompatinya dengan baik dan sama berat apa yang 
dilakukan.
Banyak orang yang tidak memiliki latar belakang 
pecinta alam atau juga banyak yang tidak melalui proses Diksar, namun 
bisa lebih mengkondisikan dirinya dalam berbagai situasi, menghasilkan 
solusi yang cerdas, dan bisa diandalkan. Dan banyak juga yang memiliki 
latar belakang pecinta alam hanya sebatas kebanggaan akan lencana yang 
di pakai, namun tidak bisa menolong dirinya dan bahkan menjadi benalu 
bagi yang lain.
Diksar adalah pintu pertama dalam sebuah
 kurikulum, namun outputnya tergantung dari isi dan orangnya masing – 
masing. Namun jika kita tidak tahu apa – apa, mengikuti seluruh 
kurikulum dengan baik adalah jalan yang lebih aman.
 
Komentar
Posting Komentar